Selasa, 24 April 2012

Menulis Deskripsi Lingkungan SMA N I Gondangwetan


Menulis Deskripsi Lingkungan SMA N I Gondangwetan, Salah Satu Sekolah Berwawasan Adiwiyata di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Pagi yang cerah,burung-burung bernyanyi dengan riangnya,kucium aroma bunga melati yang  semakin menyegarkan sanubari, kurasakan kesejukan   ketika kulit tanganku menyentuh rerumputan yang basah oleh embun pagi.  Pagi ini semua tampak begitu ceria, sambil mengunyah permen karet yang masih terasa manis di lidah,  kupilih tempat untuk menikmati indahnya halaman sekolahku SMA N I Gondangangwetan di pagi hari itu. Kulihat sebuah mobil milik kepala sekolah terparkir rapi di depan laboratorium komputer. Kuperhatikan ruang komputer  yang hampir selalu tertutup pintunya, sementara beberapa pasang sepatu berserakan tidak teratur di depannya, kemudian kulihat dan kubaca tempat di sebelah laboratorium yang bertuliskan Green House,  berbagai tanaman yang indah menghijaukan mata tertata rapi dan diatur berjajar sesuai klasifikasi tanaman-tanaman tersebut. Mataku belum puas untuk memandang indahnya taman di halaman depan sekolahku, ada kolam yang walaupun airnya tidak terlalu jernih tapi tanaman dan rerumputannya terawat rapi, di tengah kolam terpancar air mancur yang airnya sejuk menyentuh  kulit. Ah... belum puas rasanya aku menikmati indahnya halaman depan, aku harus kembali ke kelasku untuk menerima pelajaran di pagi hari itu

Salah satu tempat di sekolahku yang juga cukup menarik dan mengasyikkan untuk dinikmati suasananya karena ’kehiruk-pikukannya’ adalah kantin sekolah.Ya kantin sekolahku memang selalu ramai walaupun pada jam-jam pelajaran, jam-jam yang harusnya sepi karena semua siswa harus berada di kelas untuk menerima pelajaran dan tidak diperkenankan untuk duduk-duduk ’nyantai’di kantin     ” Kantin Sehat” sekolahku terletak di bagian tengah sekolah di sisi sebelah utara. Setiap ”stand” kantin di sekolahku dinamai dengan nama-nama bunga. Berjajar lurus dari barat sampai ke timur, kantin yang terletak di ujung barat yang dinamai kantin Melati, berjualan nasi pecel dan beberapa jajanan serta minuman, kantin di sebelahnya yaitu kantin Mawar berjualan aneka jenis gorengan dan minuman, di sebelahnya lagi kantin Alamanda yang berjualan bubur kacang hijau dengan beberapa jenis kue seperti pisang goreng, weci, dan beberapa jenis kue gorengan yang lain, di sampingnya lagi yaitu kantin yang keempat dari arah barat atau kantin Kemuning berjualan jajanan yang kurang lebih sama dengan kantin di sebelahnya, dan kantin yang terletak di bagian ujung sebelah timur adalah kantin Anggrek atau terkenal dengan kantin Bang Jaenal dengan bakso murah meriahnya. Kantin-kantin di sekolahku terlihat bersih dan tertata rapi, semua makanan tertutup dengan plastik transparan untuk mencegah agar tidak dihinggapi lalat, aroma khas makanan menebar dari sudut-sudut kantin menerbitkan air liur untuk mencoba mencicipi rasa dari aroma yang tercium. Aku ingin betul-betul bisa menikmati apa yang ada di sekitar kantin, terutama makanannya, kuambil sepotong makanan favoritku yaitu weci atau ada yang menyebutnya ote-ote, kurasakan rasa panas menyentuh kulit tangan karena kue itu memang baru saja diangkat dari penggorengan, walaupun masih panas tak tahan aku  untuk tidak mencicipinya, kugigit sedikit, panas terasa menyengat lidah bercampur dengan gurihnya rasa khas weci,kucolek petis, pasangan teman makan weci,dan lidahku mendesis kepanasan yang bercampur dengan rasa pedas yang hem... nikzat –nikmat dan lezat- lidah ku berdecak dan mendesis, kalau tidak ingat bahwa saat ini bukan waktu istirahat mungkin aku akan segera mengambil dan makan lagi makan lagi......... 



Contoh kedua paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang menggambarkan / melukiskan lingkungan di sekitar sekolah yaitu lingkungan halaman depan sekolah dan di sekitar kantin sekolah. Sesuai dengan pengertiannya, deskripsi yang berasal dari bahasa Inggris yaitu deskription  yang berarti melukiskan dengan  bahasa, dapat dikatakan juga bahwa paragraf deskriptif adalah  paragraf yang menjelaskan sesuatu dengan cara melukiskan dari hal yang dijelaskan tersebut.
.
Dalam contoh paragraf di atas, keduanya melibatkan keseluruhan pancaindra dalam menjelaskan  objek yang diamati; kucium aroma bunga melati yang  semakin menyegarkan sanubari, dan aroma khas makanan menebar dari sudut-sudut kantin menerbitkan air liur untuk mencoba mencicipi, keduanya melibatkan indra penciuman, kulihat dan kubaca tempat di sebelah laboratorium yang bertuliskan Green House,  berbagai tanaman yang indah menghijaukan mata tertata rapi dan diatur berjajar sesuai klasifikasi tanaman-tanaman tersebut, Kantin-kantin di sekolahku terlihat bersih dan tertata rapi, keduanya melibatkan indra penglihatan, sedangkan dalam , kurasakan kesejukan   ketika kulit tanganku menyentuh rerumputan yang basah oleh embun pagi. dan kurasakan rasa panas menyentuh kulit tangan karena kue itu memang baru saja diangkat dari penggorengan, keduanya menggunakan indra peraba. Dalam kalimat burung-burung bernyanyi dengan riangnya,dan kantin sekolahku memang selalu ramai melibatkan indra pendengaran.  Pada kalimat permen karet yang masih terasa manis di lidah dan panas terasa menyengat lidah bercampur dengan gurihnya rasa khas weci,kucolek petis, pasangan teman makan weci,dan lidahku mendesis kepanasan yang bercampur dengan rasa pedas yang hem... nikzat –nikmat dan lezat- lidah ku berdecak dan mendesis melibatkan indra pengecap yaitu lidah. Dalam paragraf deskripsi memang kental dengan penjelasan yang melibatkan pancaindra penulisnya.

Untuk lebih mudah memahami tentang paragraf deskripsi, ada beberapa hal yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri dari paragraf deskripsi. Karakteristik paragraf deskriptif tersebut meliputi (1) kesan penulis yang melibatkan pancaindra penulis dalam tulisannya,misalnya apa yang dirasakan,dilihat didengar, dicium dan diraba, (2) penggambaran objek secara tersurat (tertulis dengan jelas), (3) bersifat objektif, (4) bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca tentang suatu objek.

Untuk lebih memudahkan menulis paragraf deskripsi ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Adapun langkah-langkah dalam menulis deskripsi tersebut adalah:
1.      Menentukan tema /topik yang akan ditulis
2.      Mendata objek yang akan dideskripsikan
3.      Mengembangkan objek yang sudah didata ke dalam bentuk paragraf/tulisan
4.      Menyunting/memperbaiki paragraf/tulisan yang sudah dikembangkan
5.      Menulis kembali paragraf/tulisan yang sudah diperbaiki.

Rasa-rasanya tidak terlalu sulit untuk mencoba menulis deskripsi, Mau mencoba untuk mendiskripsikan sesuatu ? Atau ingin mencoba untuk mendiskripsikan gambar-gambar di bawah ini? Wah ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada siapa saja yang berkenan untuk mencoba mendeskripsikannya atau paling tidak untuk berkomentar pada blog-ku ini. Trimakasih, matursuwun!!!!!










Gadis Imut Berjilbab
 



Ikan Koki Cantik
 

 















Gedung Megah
 


 Tulip Cantik Warna-warni
 
 
         








 




 Halaman Depan SMAN 1 Gondangwetan Pasuruan
 
 


Sabtu, 14 April 2012

Pantun dan Gurindam untuk Memotivasi Semangat Ber-Adiwiyata SMA Gonta (SMA Negeri I Gondangwetan Pasuruan)


Bang Madun menendang bola
Bola melayang masuk gawang
Semua warga  senang ber-adiwiyata
Lingkungan tenang belajar senang

Kalau semua peduli lingkungan
Maka selamatlah alam kehidupan

Contoh pada bait 1 puisi di atas merupakan puisi lama yang disebut pantun, Hampir semua sudah mengenal pantun. Pantun merupakan puisi lama yang mempunyai ciri-ciri antara lain; terdiri dari 4 baris, bersajak a-b-a-b, baris 1,2 merupakan sampiran sedangkan baris 3,4 merupakan isi, dalam pantun biasanya berisi nasihat, sindiran, gurauan dsb

Berbeda dengan pantun, gurindam yang juga merupakan puisi lama, mempunyai ciri-ciri, terdiri dari 2 baris, bersajak a-a, keduanya tidak mempunyai sampiran tetapi merupakan isi semua, dan biasanya isinya tentang nasihat atau sindiran.
  
Pantun dan gurindam  yang biasanya berisi nasihat ini bisa dimanfaatkan untuk memotivasi semua warga sekolah dalam segala kegiatan, termasuk dalam kegiatan adiwiyata sekolah. Dengan pantun dan gurindam yang ada, diharapkan semua warga termotivasi dan semakin bersemangat untuk ber-adiwiyata yang nantinya berdampak pada perilaku untuk peduli dan berbudaya lingkungan dan pada akhirnya diharapkan bisa menyelamatkan lingkungan yang sekarang masih sering berupa slogan daripada tindakan.

Berikut adalah pantun dan gurindam karya siswa-siswi SMAN 1 Gondangwetan yang dibuat untuk memotivasi agar semua warga sekolah semakin bersemangat dalam ber-adiwiyata!

Pergilah ke pasar untuk beli mangga
Beli mangga asam-asam rasanya
Jagalah alam sekitar untuk lingkungan kita
Lingkungan terjaga, kehidupan aman terasa  

Belanja buah dan rempah-rempah
Belanjanya di kota Samarinda
Kalaupun tak ada tempat sampah
Simpanlah sampah di sakumu sementara!

Bunga mekar di musim semi
Sangat indah di waktu pagi
Mari tanam pohon sejak dini
Untuk anak cucu di hari nanti

Buanglah sampah pada tempatnya
Agar kebersihan selalu terjaga

Gerakkan satu jiwa satu pohon
Untuk selamatkan lapisan ozon

Kalau lingkungan selalu terjaga
Niscaya kehidupan nyaman terasa

Demikian, pantun dan gurindam adiwiyata SMA N I Gondangwetan Pasuruan ( SMA Gonta)  yang sekali lagi, mudah-mudahan bisa memotivasi semua warga sekolah untuk semakin peduli dan bersemangat dalam ber-adiwiyata.

Kepada semua, mohon komentar dan sumbangan pantun serta gurindamnya!

Sangat santun siswa-siswi SMA Gonta
Semua mata melirik dan memandangnya      
Demikian pantun dan gurindam adiwiyata
Kepada semua,mohon kritik dan sarannya

Adalah kata bijak dan bermanfaat
Yang terucap dari bibir seorang sahabat!


Nina Triyanti-SMA Gonta-April 2012